Rabu, 09 Juni 2010

Pelatihan Personel

Pelatihan Personel
Pelatihan personel ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
Tiga kelompok yang diberi pelatihan antara lain:


Personel teknis : Yang dimaksud dengan personel teknis disini adalah, orang – orang yang berkewajiban menjalankan sistem, mengoperasikan dan memelihara sistem yang baru. Mereka dianggap perlu menjalani pelatihan ini agar mereka dapat mengoperasikan, memelihara dan menjalankan sistem yang baru. Supaya sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan ini dapat berjana dengan baik dan aman. Bila ada kerusakan dalam sistem dapat langsung diperbaiki sehingga tidak mengganggu berjalannya sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan ini.
Pegawai : pegawai adalah orang yang berinteraksi langsung dengan sistem yaitu administrator

Program Pelatihan
Pelatihan bisa secara tutorial atau kelas meliputi :
1. Pelatihan in-house (sewa kelola / di tempat).
2. Pelatihan yang disediakan vendor.
3. Pelatihan dari jasa luar.

Tahap Penggunaan

Ini dilakukan bila sistem baru dinyatakan aman untuk dipakai.

Penggunaan sistem.
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Audit sistem.
Merupakan postimplementation review untuk memastikan kriteria kinerja terpenuhi

Pemeliharaan sistem (Maintenance).

* Memperbaiki kesalahan, yaitu kesalahan yang tidak ditemukan pada saat testing (tahap penerapan)
* Menjaga kemutakhiran sistem, yaitu misal pembaharuan rumus-rumus perhitungan yang berubah (pajak sosial misalnya)
* Meningkatkan system


Pengembangan Didalam Perusahaan

Beberapa perusahaan memiliki informasi yang sangat unik, sehingga hanya bisa dipenuhi melalui perkembangan internal

Partisipasi Dalam Pengembangan Sistem

Propesional system ( Profesional System ) adalah analisis system, desiner system dan pemrograman. Orang-orang ini adalah yang membangun system.

Pengguna Akhir ( End User ) adalah orang-orang yang menggunakan system yang dibangun, ada banyak pengguna di berbagai tingkat perusahaan, termasuk Manager, Staff operasional, akuntan dan auditor internal.

Di Kutip dari : Google

Tahap Penerapan

Tahap Penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumver daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sitem yang bekerja. Seperti pada tahap analisa, langkah ini diupayakan untuk membangun kerja sama yang baik dengan pemakai/pegawai

Mendapatkan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak dan penyiapan database.
Bila sistem aplikasi (perangkat lunak) yang dibutuhkan merupakan program jadi, maka tinggal disiapakan konversi database dan penyediaan perangkat keras. Penyediaan hardware dapat dilakukan dengan melakukan penawaran kepada pemasok. Bila software yang diperlukan bersifat spesifik sehingga perlu langkah untuk membuat kode program, maka pada langkah ini programmer membuat kode program dengan mengacu kepada spesifikasi dan dokumentasi yang telah dibuat

Menyiapkan fasilitas fisik yang lain.


Yaitu perlengkapan lain yang mungkin diperlukan, misalnya pengatur suhu ruangan, pendeteksi bahaya kebakaran dan pelindung dari kebakaran dsb.

Mendidik peserta dan pemakai

Masuk ke sistem baru (uji coba dan testing).
Proses menghentikan sistem lama untuk beralih ke sistem baru disebut cutover, dan ada 4 pendekatan dasar :

* Pilot (percontohan).

Mencobakan suatu sistem percobaan yang diterapkan pada satu subset dari keseluruhan operasi

* Serrentak (Immediate).

langsung beralih dari sistem lama ke sistem baru secara bersamaan (keseluruhan). Ini cukup riskan sehingga cocok untuk perusahaan skala kecil

* Bartahap (Phased).

Cutover dilakukan pada suatu bagian/subsistem untuk suatu waktu, selanjutnya beralih atau bertambah untuk subsistem yang lain. Ini lebih populer untuk perusahaan skala besar.

* Paralel.

Dengan tidak meninggalkan sistem yang lama sistem baru mulai dipergunakan untuk duji sampai sistem baru dinyatakan selesai diuji. Pendekatan ini paling aman tetapi

Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama ((make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Pada binatang, komunikasi juga dilakukan dengan cara yang sederhana melalui tindakan - tindakan yang bersifat reflek. Menurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio, Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.

Training & implementasi

Karena tujuan sistem yang baru adalah untuk mengganti prosedur - prosedur lama, maka pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem merupakan hal penting.

Setelah pelatihan selesai dilakukan konversi (peralihan) dari sistem lama ke sistem yang baru, mungkin perlu menulis program khusus untuk menukar file - file yang ada menjadi file-file yang baru atau membuat file - file dari catatan manual .

Ada beberapa cara konversi ke sistem yang baru:

1. Konversi langsung yaitu sistem yang lama secara sekaligus diganti dengan sistem yang baru.

2. Konversi pararel dengan cara sistem baru dan lama dijalankan secara bersamaan untuk beberapa waktu, sehingga jika sistem baru mengalami gangguan sistem lama dapat mengkompensasi.

3. Konversi bertahap adalah peralihan ke sistem yang baru dilakukan bagian per bagian.

4. Konversi pilot studi: mirip konversi bertahap, sistem baru diimplementasikan dibidang tertentu dalam organisasi, setelah berhasil baru diimplementasikan dibidang yang lain .

Pelatihan Personel

Pelatihan Personel
Pelatihan personel ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
Tiga kelompok yang diberi pelatihan antara lain:


Personel teknis : Yang dimaksud dengan personel teknis disini adalah, orang – orang yang berkewajiban menjalankan sistem, mengoperasikan dan memelihara sistem yang baru. Mereka dianggap perlu menjalani pelatihan ini agar mereka dapat mengoperasikan, memelihara dan menjalankan sistem yang baru. Supaya sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan ini dapat berjana dengan baik dan aman. Bila ada kerusakan dalam sistem dapat langsung diperbaiki sehingga tidak mengganggu berjalannya sistem perangkat lunak untuk pengelolaan data pelatihan ini.
Pegawai : pegawai adalah orang yang berinteraksi langsung dengan sistem yaitu administrator

Program Pelatihan
Pelatihan bisa secara tutorial atau kelas meliputi :
1. Pelatihan in-house (sewa kelola / di tempat).
2. Pelatihan yang disediakan vendor.
3. Pelatihan dari jasa luar.

Pembuatan dokumentasi

untuk mengetahui jumlah dan hubungan interaksi antar proses yang ada. Dokumentasi yang telah dibuat kemudian diterapkan dalam aktifitas proses bisnis sehari – hari sebagai langkah DO. Langkah selanjutnya adalah memeriksa efektifitas pelaksanaan sebagai tahapan CHECK untuk kemudian dilakukan perbaikan bila ada ketidaksesuaian sebagai tahapan ACTION. Dokumentasi adalah hal yang penting dilakukan karena menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan, pada tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis : Dokumentasi Pengembangan, Dokumentasi ini menjabarkan system secara lengkap, mencakup deskripsi system, bentuk keluaran, bentuk masukkan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian dan bahkan lembar penerimaan pemakai. Dokumentasi Operasi, dokumentasi ini mencakup antara lain, jadwal pengoprasian, cara pengoprasian peralatan, factor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas. Dokumentasi Pemakai, berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan.
Dokumentasi adalah materi tertulis/video/audio yang menjabarkan cara beroperasinya sebuah sistem (termasuk pokok bahasan-pokok bahasan yang harus dikuasai oleh pemakai)
Tujuan Dokumentasi :
Pelatihan
Penginstruksian
Pengkomunikasian
Penetapan standart kinerja
Pemeliharaan sistem
Referensi histories
Menyiapkan Dokumen
Empat Area Utama Dokumentasi :
Dokumentasi Pemakai
Dokumentasi Sistem
Dokumentasi Perangkat Lunak
Dokumentasi Operasi

Konversi Sistem Baru

Adalah proses organisasional terhadap perubahan sistem informasi lama ke sistem baru
Pendekatan yang dapat dipilih :
Instalasi (konversi) langsung mengganti secara langsung sistem lama dengan sistem baru
Insalasi parallel sistem lama dan baru dijalankan secara bersamaan hingga pihak manajemen memutuskan sistem lama dapat ditutup Fungsi dari sistem lama dan baru tidak begitu berbeda Bandingkan antara hasil sistem baru dengan lama Instalasi hanya pada satu lokasi (konversi pilot) sistem dicoba dijalankan pada satu lokasi dan staf berpengalaman/senior memutuskan jika dan bagaimana sistem baru seharusnya digunakan di seluruh organisasi Sistem yang sama hendak diterapkan dilokasi yang berbeda Instalasi bertahap (phase in). Proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru dilakukan secara bertahap, dimulai dengan yang hanya memiliki satu atau lebih sedikit komponen fungsionalitas dan secara gradual berkembang hingga ke seluruh sistem.
Perubahan secara langsung, sistem baru diterapkan dan sistem lama langsung dihentikan, Perubahan secara paralel, sistem baru dijalankan bersama-sama dengan system lama, jika sistem baru tidak ada masalah maka sistem lama dihentikan pemakaiannya, Perubahan secara bertahap, perubahan system lama ke sistem baru dilakukan perjenis kegiatan setelah sistem yang baru dianggap telah ok, Perubahan secara moduler, perubahan system lama ke sistem baru dilakukan permodul (misalnya sistem penjualan, dilanjutkan system pembelian dst.) Perubahan secara terdistribusi, mirip dengan perubahan secara moduler hanya saja perubahannya meliputi berbagai lokasi/cabang.
Proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. Kompleksitas dalampengconversian tergantung pada beberapa faktor al : Jenis PL, Database, Perangkat H/W, Kendali, Jaringan, prosedur.
Metode :
Konversi langsung
Konversi Paralel
Konversi phase-in
Konversi Pilot

Konversi Langsung
Baik jika :
Sistem baru tidak mengganti sistem lama
Sistem lama sepenuhnya tidak bernilai
Sistem baru bersifat kecil/sederhana
Rancangan sistem baru sangat berbeda dari

Konversi Paralel
Memberikan derajat proteksi yang tinggi dari kegagalan sistem baru
Biaya yang dibutuhkan cukup besar

Konversi Phase-In
Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama
Sistem harus disegmentasi
Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama.
Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang

Konversi Pilot
Perlunya segmentasi organisasi
Resiko lebih rendah dibandingkan metode konversi langsung
Biaya lebih rendah dibandingkan metode paralel
Cocok digunakan apabila adanya perubahan prosedur, H/W dan S/W

Mengconversi File Data
“Keberhasilan konfersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pengkonversian file data yang diperlukan untuk sistem baru”
Konversi/Modifikasi meliputi :
Format File
Isi File
Media Penyimpanan

Metode Dasar Konversi File :
dapat digunakan pada ke 4 metode konversi sistemKonversi File Total
terutama digunakan pada metode paralel dan phase-inKonversi File Gradual

Konfersi file Gradual :
Selama konversi file perlu diperhatikan prosedur kendali untuk memastikan integrasi data.
Prosedur kendali untuk masing-masing klasifikasi file berbeda.

Klasifikasi File :
File Master
File Transaksi
File Index
File tabel
File backup
Suatu Transaksi diterima dan dimasukan ke dalam sistem
Program mencari file master baru untuk record yang akan diupdate oleh transaksi tsb, jika record tersebut ada maka pengupdatetan record selesai.
Jika record tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk record yang tepat dan ditambahkan pada file master baru dan diupdate.
Jika Transaksi untuk record baru, record baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru.









Pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test), Membahas hasil systems acceptance test, Mengambil keputusan akhir, Apakah sistem berjalan sesuai harapan ?? Jika sesuai, maka penyerahan system, Jika tidak sesuai, maka kembali ke tahap Analisis.
Pengujian sistem pada tahap Kegiatan Implementasi (systems test) : Menggunakan data test , Dilakukan oleh system analyst dengan programmer. Pengujian sistem pada tahap Tindak Lanjut Implementasi (systems acceptance test) : Menggunakan data sesungguhnya (real data) dalam jangka waktu tertentu, Dilakukan oleh system analyst dengan end user.
Evaluasi Sistem sbaru setelah implementasi, Bidang tinjauan pasca implementasi yaitu ada beberapa factor, yaitu Faktor system, Faktor kelayakan Telos, Faktor strategic PDM, Faktor rancangan MURRE. Komponen rancangan system yaitu ada output, input, proses, database, kendali, Flatform tekhnologi. Estimasi : Waktu, biaya, manfaat. Tingkat dukungan : Sumber daya yang tersedia, manajemen puncak, pelatihan. BIdang tinjauan pasca implementasi yaitu direncanakan dan actual. Dan laporan tinjauan pasca implementasi yaitu memperlihatkan variansi rencana dan actual.

Peninjauan setelah Implementasi

Pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test), Membahas hasil systems acceptance test, Mengambil keputusan akhir, Apakah sistem berjalan sesuai harapan ?? Jika sesuai, maka penyerahan system, Jika tidak sesuai, maka kembali ke tahap Analisis.
Pengujian sistem pada tahap Kegiatan Implementasi (systems test) : Menggunakan data test , Dilakukan oleh system analyst dengan programmer. Pengujian sistem pada tahap Tindak Lanjut Implementasi (systems acceptance test) : Menggunakan data sesungguhnya (real data) dalam jangka waktu tertentu, Dilakukan oleh system analyst dengan end user.
Evaluasi Sistem sbaru setelah implementasi, Bidang tinjauan pasca implementasi yaitu ada beberapa factor, yaitu Faktor system, Faktor kelayakan Telos, Faktor strategic PDM, Faktor rancangan MURRE. Komponen rancangan system yaitu ada output, input, proses, database, kendali, Flatform tekhnologi. Estimasi : Waktu, biaya, manfaat. Tingkat dukungan : Sumber daya yang tersedia, manajemen puncak, pelatihan. BIdang tinjauan pasca implementasi yaitu direncanakan dan actual. Dan laporan tinjauan pasca implementasi yaitu memperlihatkan variansi rencana dan actual.

Peninjauan setelah Implementasi

Pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test), Membahas hasil systems acceptance test, Mengambil keputusan akhir, Apakah sistem berjalan sesuai harapan ?? Jika sesuai, maka penyerahan system, Jika tidak sesuai, maka kembali ke tahap Analisis.
Pengujian sistem pada tahap Kegiatan Implementasi (systems test) : Menggunakan data test , Dilakukan oleh system analyst dengan programmer. Pengujian sistem pada tahap Tindak Lanjut Implementasi (systems acceptance test) : Menggunakan data sesungguhnya (real data) dalam jangka waktu tertentu, Dilakukan oleh system analyst dengan end user.
Evaluasi Sistem sbaru setelah implementasi, Bidang tinjauan pasca implementasi yaitu ada beberapa factor, yaitu Faktor system, Faktor kelayakan Telos, Faktor strategic PDM, Faktor rancangan MURRE. Komponen rancangan system yaitu ada output, input, proses, database, kendali, Flatform tekhnologi. Estimasi : Waktu, biaya, manfaat. Tingkat dukungan : Sumber daya yang tersedia, manajemen puncak, pelatihan. BIdang tinjauan pasca implementasi yaitu direncanakan dan actual. Dan laporan tinjauan pasca implementasi yaitu memperlihatkan variansi rencana dan actual.

Sabtu, 05 Juni 2010

USB Mass Storage tidak berfungsi (Disable)

Cara yang ini jika media penyimpan eksternal seperti USB Flash Disk, hardisk Eksternal dan sejenisnya tidak bisa diaktifkan atau di disable. Jika mengalami hal ini maka coba tip berikut:
1. Buka Registry Editor ( Start Menu > Run, ketik: Regedit, kemudian tekan enter/klik OK)
2. Cari Key berikut :
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\UsbStore
3. Di panel bagian kanan double klik Start, ganti isinya (Value data) dengan 3 untuk mengaktifkan USB storage, jika isinya 4 maka Removable USB mass storage akan di disable.
Jika efeknya tidak langsung terlihat, maka Restart komputer terlebih dahulu. Tips ini dapat diterapkan di Windows Vista, XP, Windows Server 2008, 2003 dan 2000.
( Ayomaju.com )

Cara Mencega supaka tidak bisa menulis,mengcopy atau memindah data di flash disk

1. Buka Registry Editor (Start Menu > Run, ketik : Regedit, kemudian tekan enter/klik OK)
2. Cari Key (mirip folder) berikut
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
3. Buat key baru (klik kanan dan pilih menu New > Key, kemudian beri nama StorageDevicePolicies
4. Kemudian buka key StorageDevicePolicies tersebut dan klik kanan pilih New > DWORD Value beri nama WriteProtect
5. Double click WriteProtect tersebut, di bagian value data dan isi dengan nilai 1. Klik OK
( Ayomaju.com )

Cara Mengatasi USB Flashdisk yang di Disable atau Write Protected

Tips ini mungkin akan berguna jika suatu saat kita mengalami FlashDisk atau Hardisk Eksternal dengan kabel USB tiba-tiba tidak dapat digunakan, mungkin di disable aksesnya atau muncul pesan Write-Protected. Jika mengalami masalah seperti ini, atau mungkin ingin menonaktifkan penggunaan USB di komputer anda dan membatasi aksesnya, bisa dicoba tips dibawah ini.
Minimal ada 2 hal yang bisa menyebabkan media penyimpan USB tidak dapat diakses, pertama memang aksesnya di disable dan yang kedua, aksesnya di proteksi, biasanya akan muncul pesan bahwa “The disk is write-protected”. semuanya bisa diatur melalui registry windows.
This Disk is Write-Protected
Pada kondisi ini, USB masih bisa dibaca, tetapi tidak bisa ditulis atau untuk menyimpan data. Jika mengalami kejadian ini, maka coba ikuti tip berikut:
1. Buka Registry Editor (Start Menu > Run, ketik: Regedit, kemudian tekan enter atau klik OK)
2. Cari Key dibawah ini:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\StorageDevicePolicies
3. Jika di panel bagian kanan ada WriteProtect, double click dan dibagian value data isikan 0 atau hapus WriteProtect tersebut atau bisa juga hapus key StorageDevicePolicies. Kemudian refresh (View > Refresh)
4. Coba lepas USB Flash Disk dan ulangi copy datanya.
( Ayomaju.com )

Cara membersihkan laptop

Membersihkan body laptop :
• sebelum menggunakan lap/kain, bersihkan dahulu dengan kemoceng yang halus sebb kalau langsung sama lap takutnya ada debu atau pasir yg menempel pd badan laptop jika dilap akan menggores badan laptop.
• gunakan lap yg sangat halus, atau gunakan kapas.
• gunakan cairan pembersih komputer yang bnyk dijual di toko-toko buku dan komputer
• jika tidak mempunyai pembersih khusus, gunakan sampho yang dicampur air. Dapat jg digunakan sabun pembersih piring (sprti : mamma lime, .....) dicampur dgn air. Dapat juga menggunakan minyak kayu putih. Dapat jg menggunakan alkohol.
• cairan jangan langsung dituangkan ke badan laptop tp melalui lap/kapas terlebih dahulu.
• gosok dan langsung keringankan dengan lap/kapas yg lain.
• Jika cat laptop lecet dapat jg digunakan pembersih cat kendaraan tapi dalam porsi yang sangat sedikit.
Membersihkan layar LCD laptop :
• langkah pertama di atas diulangi.
• gunakan cairan khusus pembersih lcd yg banyak dijual.
• jangan menggunakan lap basah sbb lcd dapat menyerap air dan akan mempengaruhi cairan yg ada di dalam lcd.

CARA MEMBUAT EMAIL YAHOO.COM

• Ketikkan alamatnya di bagian Address www.yahoo.co.id kemudian tekan enter
• Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini
• Klik Daftar (klik yang telah saya beri tanda panah)
• Ketikkan nama depanmu, nama belakangmu
• Pilih jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)
• Ketikkan ID mu sebagai calon nama alamat e-mail
• Ketikkan sandi (password) minimal 6 huruf misalnya : joko123
• Ketikkan sandi (password) lagi minimal 6 huruf, dan sandinya harus sama persis dengan yang diatasnya sehingga menjadi sandinya di tulis lagi : joko123
• Pilih daftar pertanyaan, kemudian jawabannya
• Pilih tanggal, bulan,dan tahun berapa kamu lahir
• Isikan kode pos alamat rumahmu
• Pilih Negara
• Isikan alamat e-mail alternative, isikan sembarang saja misalnya joko@plasa.com
• Ketikkan kode verifikasi pendaftaran sesuai dengan apa yang ditampilkan di bawahnya,baik huruf besar kecilnya harus sama persis. Untuk di gambar di bawah ini kode verifikasinya adalah 4KMzyH. Tiap-tiap e-mail mempunyai kode yang berbeda-beda.
• Klik Saya setuju
• Maka akan tampilan Pendaftaran Selesai
• Klik Lanjutkan ke Surat Yahoo!

Membuat website gratis bisa menghasilkan uang:

1. Jika anda pemula daftarlah ke kumpulblogger dulu. Setelah pengunjung website anda banyak baru ikutan kliksaya.
2. Jangan hanya terpaku pada penghasilan dollar. PPC indonesia pun sanggup memberikan penghasilan tambahan lewat website anda. Pada saat ini pun saya selain ikutan google adsense saya juga ikutan kumpulblogger dan kliksaya, dan hasilnya perbulan lumayan karena hampir menyamai gaji saya satu bulan. Bahkan para senior saya ada yang bisa menghasilkan antara 6 - 8 juta perbulan dari website memalui kliksaya dan kumpulblogger.
3. Jika anda mau penghasilan dollar dari website /blog anda, sebaiknya anda coba baca blog tentang review program affliasi seperti di Xprove.blogspot.com
4. Gunakan website saja. Alasan saya karena blog agak sulit untuk di optimisasi di search engine agar bisa menang. Contohnya blog ini yang memakan waktu hampir satu tahun baru bisa menang di google. Mengenai cara membuat website anda bisa menang di search engine seperti google saya akan bahas di lain kesempatan jika saya ada waktu untuk membuat posting baru di blog tentang cara membuat website ini.
5. Ok kalau anda tertarik buruan untuk membuat website/blog anda menghasilkan uang buruan ikutan.

CARA MEMBERSIHKAN KARBURATOR

Karburator salah satu komponen yang paling penting kalau motor kita ingin enak diajak jalan. Harus rajin-rajin membersihkan karburator.
Caranya:

1. Bersihkan filter udara/penampung debu.
Lepaskan filter udara yang terpasang pada mulut karburator, lepas busa filter lalu bersihkan dengan cairan pembersih, kemudian biarkan kering sendiri. Jangan dibersihkan dengan cara disemprot udara bertekanan tinggi, karena dapat menyebabkan rusaknya pori-pori busa filter tersebut.

2. Bersihkan karburator.
Buka karburator dengan cara melepas baut-baut pengikat, tutup karburator, katup cuk/choke, kran bensin. Gunakan kunci yang sesuai agar alat-alat tersebut tidak gampang dol. Lepas komponen-komponen karburator lalu tempatkan dalam wadah yang berisi cairan pembersih, biar gampang paka aja cairannya bensin. Lepas mangkok karburator, pelampung dan jarum pelampung, main jet, pilot jet, dan yang lainnya. Hati-hati terhadap parts yang kecil-kecil dan seal/karet pelindung, tempatkan dalam wadah yang mudah terlihat, agar nanti saat pemasangan tidak bingung mencarinya.
Jika sudah terlepas semuanya maka bersihakan karburator dengan kuas, lalu semprot lubang-lubangnya dnegan udara bertekanan tinggi. Gunakan amplas halus untuk membersihkan kotoran pada spuyer-spuyer, Jangan terlalu banyak mengamplasnya, karena dapat menyebabkan perubahaan ukuran diameter spuyer. Setelah bersih, pasang kembali spuyer-spuyer tersebut. Gunakan obeng spuyer dan pengecangannya jangan terlalu keras, cukup gunakan dua jari pada ujung obeng.

3. Setel tinggi pelampung.
Sebelum dipasang komponen-komponen karburator, jangan lupa untuk mengatur tinggi pelampung bensin dengan menggunakan jangka sorong/stigmat.
4. Rakit karburator.
Pasang kembali bagian-bagian karburator yang tadi dilepas. Rakit karburator dan filter udara dengan dipasangkan kembali pada lubang mesin. Lalu setel kongdisi langsam motor pada keadaan mesin hidup. Setel spuyer angin-angin dengan cara memutar searah jarum jam smpai mentok, lalu putar balik beberapa putaran sesuai dengan standar mesin atau kondisi mesin motor kita.
Setel juga baut penyetel langsam yang terletak di pinggir badan karburator. Setel pada keadaan panas mesin yang ideal. Setelan putaran mesin jangan terlalu rendah atau pelan, hal ini dapat menyebabkan oli tidak dapat naik karena tidak terpompa akibat rendahnya putaran mesin

Jenis-jenis Jaringan

Secara umum jaringan computer dibagi atas lima jenis, yaitu:
Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung, rumah, kampus dan lainnya yang berjarak sampai beberapa kilometer. LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan computer-computer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau gedung untuk memakai bersama sumber daya (misalnya printer) dan saling bertukar komunikasi. [4
Metropolitan Area Network (MAN)
Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. [4]
Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. [4]
(URL : http://www.ilmu computer.com)

Sejarah Jaringan Computer

Secara Global jaringan computer di mulai pada tahun 1969. Pada saat itu DEPHAN Amerika Membentuk DARPA ( Defense Adsvanced Research Projects Agency ) yang bertujuan mangadakan sebuah riset “cara menghubungkan beberapa computer agar dapat membentuk suatu jaringan yang saling terhubung”. Program riset tersebut dikenal dengan sebutan ARPANET ( Advanced Research Project Agency Network ). Pada tahun 1970, lebih dari 10 komputer berhasil dihubungkan dan membentuk sebuah jaringan.
Pada tahun 1972, Roy Tamlinson berhasil menyempurnakan program email yang diciptakan setahun sebelumnya untuk riset ARPANET. Di tahun yang sama icon ( @ ) diperkenalkan sebagai lambang yang menunjukan “at” atau “pada” .
Tahun 1973, jaringan computer yang diberi nama ARPANET mulai dikembangkan meluas sampai keluar Amerika Serikat. Sedang computer di luar Amerika yang pertama menjadi anggota jaringan ARPANET adalah computer di University College di London. Ditahun itu juga bertempat di Sussex University untuk pertama kalinya Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan luar biasa yang menjadi cikal bakal terbentuknya International Network.
Pada tangal 26 Maret 1976, ratu Inggris berhasil mengirim sebuah email dari Royal Signal and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian lebih dari 100 komputer telah bergabung dalam system ARPANET dan membentuk sebuah jaringan..
Ditahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET ( User Network ).
Pada tahun 1981, France Telecom menciptakan gebrakan baru dengan meluncurkan telepon televise pertama di dunia. Orang-orang dapat menelepon sambil berinteraksi menggunakan video link.
Tahun 1982,dibentuklah sebuah komisi Transmission Control Protocol ( TCP ). Saat ini sering dikenal dengan Internet Protokol ( IP ). Terbentuknya komisi tersebut dikarenakan makin bertambahnya computer yang membentuk jaringan. Oleh sebab itu, perlu adanya protocol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.
Di daratan Eropa muncul juga sebuah jaringan computer yang dikenal dengan Europa Network ( Eunet ), yang menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET. Jaringan ini meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia.
Pada tahun 1984, di perkenalkan system dengan nama domain yang lebih dikenal dengan Domain Name Server ( DNS ), ini bertujuan agar dapat menyeragamkan alamat jaringan yang sudah. Dengan system DNS, komputer yang tersambung jaringan dapat melebihi 1.000 komputer. Pada tahun 1987 diperkirakan computer yang tersambung kejaringan tersebut menjadi lebih dari 10.000 komputer. luar biasa bukan?10 kali lipat….
Di tahun 1988, seorang kebangsaan Finlandia bernama Jarkko Oikarinen memperkenalkan Internet Relay Chat ( IRC ). Fasilitas ini memungkinkan pengguna computer dapat melakukan obrolan (chating) dengan cara mengirimkan saling mengirimkan pesan. Setahun kemudian jumlah komputer yang saling terhubung meningkat menjadi 10 kali lipat, 100.000 komputer telah membentuk jaringan.
Pada tahun 1990, merupakan tahun yang bersejarah. Ketika tim Berners Lee merancang sebuah program editor dan browser dapat digunakan untuk menjelajahi computer yang satu dengan yang lainya yang membentuk jaringan. Program inilah yang disebut www atau world wide web.
Tahun 1992, lebih dari 1 juta computer sudah saling terhubung dalam jaringan.Ditahun itu juga muncul istilah surfing, aktifitas menjelajah dari satu computer ke computer lain.
Tahun 1994, lebih dari 3000 alamat halaman situs telah tumbuh subur di dunia maya. Dan untuk pertama kalinya virtual shopping atau e-retail muncul di berbagai situs
David Filo dan Jerry Yang meluncurkan search engine pertama bernama YAHOO! Pada bulan april 1994. Netscape Navigator 1.0 di luncurkan di penghujung tahun 1994.
(Modul Panduan Praktikum Jaringan Komputer Dasar, Universitas Gunadarma, 2009)

Fungsi E-Learning dan Manfaat E-Learning

Terdapat 3 (tiga) fungsi E-Learning terhadap kegiatan pembalajaran di kelas (classroom instruction), yaitu :
a. Suplemen (tambahan), mahasiswa mempunyai kebebasan memilih apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Sekalipun sifatnya hanya bersifat optional, mahasiswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan, walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi sebagai suplemen.
b. Komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogram untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima mahasiswa di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi pengajar dalam megikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
c. Substitusi (oengganti) berfungsi agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktifitas lainnya yang dikerjakan mahasiswa sehari-hari. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipiih peserta didik, yaitu : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.

Beberapa keuntungan/manfaat pembelajaran elektronik melalui internet antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara mahasiswa dengan pengajar atau instruktur (enhance interactivity).
b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
c. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Pembuatan Linux on flashdisk

Booting ke Ubuntu 8.10, boleh menggunakan live cd atau ubuntu yang sudah terinstall di harddisk, hubungkan flashsdik ke komputer,kemudian tunggu hingga terdeteksi oleh komputer, kemudian pilih menu System  Administration  Create a USB startup disk.

Kemudian akan muncul menu untuk pembuatan live USB. Kita menggunakan iso, pilih other, kemudian pilih file iso yang akan digunakan. Pada bagian USB disk to use, pilih USB disk yang akan digunakan. Untuk opsi penggunaan USB disk sebagai penyimpanan dokumen, sesuaikan dengan kebutuhan. Atau jika tidak ingin digunakan untuk menyimpan dokumen, seperti halnya live cd, maka pilih pilihan kedua. Setelah itu, klik tombol make startup disk untuk membuat Live USB

Tunggu hingga proses pembuatan berlangsung. Selama proses, akan ada progress bar yang menunjukkan instalasi live USB sedang berjalan.

Setelah instalasi selesai, maka Linux on flashdisk siap digunakan.
( URL: http://myadhit.co.cc/2008/10/17/hacking-livecd-ubuntu/, 5 Juni 2009 )

Cara Membuat virtual desktop pada linux

Buat direkori dengan nama “live” pada direktori home lalu copy iso live-cd ubuntu 8.10-desktop-i386.iso ke dalam direktori tersebut.
• mkdir ~/live
• mv ubuntu-8.10-desktop-i386.iso ~/live
• cd ~/live
Buat directory dengan nama “mnt”, pada direkorimnt ini kita akan melakukan mounting point file iso Ubuntu. Perintah mount ini digunakan untuk membuat file iso ini dikenal dan menjadi logical virtual drive yang tersimpan pada directory tersebut.
• mkdir mnt
• sudo mount -o loop ubuntu-8.10-desktop-i386.iso
• mnt
Buat directory “extrack-cd” lalu copy file dari direkorimnt yang akan digunakan untuk. pembuatan file iso customize.
• mkdir extract-cd
• rsync --exclude=/casper/filesystem.squashfs -a mnt/ extract-cd
Buat directory squashfs setelah itu extract filesystem.squashfs yang berada dalam file mnt kedalam direktori squashfs yang fungsinya akan membuat virtual desktop baru. yang mana desktop baru ini akan menjadi sistem untuk pembuatan file iso costumize.
• mkdir squashfs
• sudo mount -t squashfs -o loop mnt/casper/filesystem.squashfs squashfs
Buat direktori “edit” dan copy file virtual desktop tersebut kedalam direktori edit tersebut.
• mkdir edit
• sudo cp -a squashfs/* edit/
Custumize aplikasi. Buatlah 6 direktori baru didalam direktori media yang terdapat pada file desktop virtual dan mount file iso dvd repository ubuntu yang terdapat pada hardisk ke directory tersebut.
• Cd /home/gundar/live/edit/media
• Sudo mkdir iso1 iso2 iso3 iso4 iso5 iso6
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_1_of_6.iso edit/media/iso2 –oloop
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_2_of_6.iso edit/media/iso3 -oloop
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_3_of_6.iso edit/media/iso4 -oloop
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_4_of_6.iso edit/media/iso4 –oloop
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_5_of_6.iso edit/media/iso5 -oloop
• Sudo mount /media/DATA/isolinux/ Ubuntu_8.10_-_DVD_-_6_of_6.iso edit/media/iso6 -oloop
Untuk meng-update alamat repository baru kita harus mengganti alamat repository yang lama dengan yang baru.
• Sudo nano /etc/apt/sources.list
• deb file:///media/iso1/ intrepid main
• deb file:///media/iso2/ intrepid main multiverse restricted
• deb file:///media/iso3/ intrepid universe
• deb file:///media/iso4/ intrepid universe
• deb file:///media/iso5/ intrepid universe
• deb file:///media.iso6/ intrepid universe
Persiapkan chroot (root pada sistem desktop virtual ). Mounting direktori dev, proc, dan, sys yang terdapat pada file sistem ubuntu ke dalam file sytem desktop virtual yang berfungsi sebagai sistem ubuntu tersendiri.
• sudo mount --bind /dev/ edit/dev
• sudo chroot edit
• mount -t proc none /proc
• mount -t sysfs none /sys
( URL: http://hoihei.wordpress.com/2009/02/16/dokumentasi-remastering-ubuntu-810-3/, 31 mei 2009 )

Perkembangan Ubuntu pada linux

• 4.10 Warty Warthog
Warty Warthog adalah rilis pertama Ubuntu. Empat melambangkan tahun rilis yakni 2004, sepuluh berarti bulan Oktober. Tampilan desktopnya didominasi warna gelap, oranye dan cokelat yang merupakan simbol dari suku- suku di Afrika Selatan. Satu hal yang membuat Ubuntu memimpin dari awal adalah adanya Live CD, dengan Live CD ini memungkinkan calon pengguna potensial mencoba Ubuntu terlebih dahulu tanpa perlu menginstallnya, suatu hal yang distribusi lain tidak tawarkan untuk pengguna desktop.
• 5.04 Hoary Hedgehog
Enam bulan kemudian, hadirlah Hoary Hedgehog.Warna desktopnya sedikit berubah namun tetap bernuansa gelap. Live CD disempurnakan dengan hadirnya Live CD untuk 64 bit dan Power PC.Pada April2005, Ubuntu telah mencapai kedewasaan dan melahirkan distribusi baru yang disebut Kubuntu.Distribusi ini dibangun berbasis Ubuntu namun tidak menggunakan GNOME sebagai tampilan desktop melainkan memakai KDE.
• 5.10 Breezy Badger Pada rilis ini, Ubuntu telah memperoleh penerimaan yang luas di komunitas Linux.Kehadiran Breezy ditandai dengan lahirnya Edubuntu, distribusi Linux ke tiga yang diperuntukkan untuk pendidikan. Hadir juga dukungan server untuk Ubuntu. Bukan untuk mengalahkan, distribusi Kubuntu mengganti pengelola paket Kynaptic dengan Adept dan menjadi yang pertama kali menggunakan devtag untuk mempermudah pencarian aplikasi. Dukungan KDE Bluetooth juga ditambahkan pada rilis ini.
• 6.06 Dapper Drake
Dapper menjadi rilis pertama yang telat dari jadwal rilis setengah tahun-an yang seharusnya jatuh bulan April.Hal ini terjadi karena Mark Shuttle worth (pendiri Ubuntu) memperpanjang waktu pengembangannya. Rilis ini menjadi rilis pertama yang menambahkan LTS - Long Term Support / Support Jangka Panjang - untuk Ubuntu.Versi Desktop diberikan dukungan hingga tiga tahun, dan versi server lima tahun.Hal baru lainnya dan pertama diterapkan adalah fungsi Live CD yang sekaligus sebagai CD Installer.Ketika dalam Live CD (kini disebut Desktop CD )pengguna dapat mengklik icon installer untuk me nginstall Ubuntu dengan mudah . Pengguna tidak hanya dapat menginstall Ubuntu ke harddisk , tapi juga ke perangkat USB. Beberapa perbaikan penting diantaranya waktu startup yang lebih cepat, shutdown dengan tampilan grafis,perkakas upgrade yang baru dan kemampuan memainkan video yang lebih baik .Seting jaringan juga lebih mudah dengan Network Manager.Rilis ini juga memasukkan Open Office 2.0.2. Merasa tidak cukup, keluarga Ubuntu bertambah lagi.Ketimbang menggunakan GNOM E atau KDE, Xubuntu menggunakan Xfce untuk desktopnya.Ringan di kebutuhan, Xubuntu sangat cocok untuk desktop lama ataupun laptop.
• 6.10 Edgy Eft
Dengan waktu startup dan shutdown yang lebih cepat serta integrasi dari Tom Boy dan F-Spot, Ubuntu Edgy menjadi batu loncatan kecil antara Dapper dan rilis Feisty Fawn 7.04 berikutnya. Kreasi seni dalam Ubuntu menjadi lebih ringan dan lebih sedap dipandang mata.Kubuntu menambahkan aplikasi manajemen foto,digiKam ;mendesain ulang panel System Setting;dan menambahkan dukungan untuk tombol laptop dan manajemen sumber daya.
• 7.04 Feisty Fawn
Rilis Ubuntu kali ini menghadirkan beragam fiturbaru termasuk diantaranya cara baru untuk menginstall codec multimedia dan driver binari, improvisasi jaringan dan tentu saja bantuan migrasi Windows yang lebih mudah dan sebagainya
• 7.10 Gutsy Gibbon
Tanggal 12 april 2007 kemarin Mark Shuttleworth, memperkenalkan nama baru untuk Ubuntu 7.10 penerus Ubuntu 7.04 Feisty Fawn - dengan nama Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon. Versi 7.10 ini nantinya adalah versi Ubuntu non-LTS, alias tidak akan memiliki support jangka panjang seperti Ubuntu 6.06 yang disupport sampai tahun 2009. Pada versi Gutsy Gibbon ini sedianya akan dibuat dalam 2 rilis. Pada rilis "normal" adalah versi ultra-free, yang didalamnya hanya terdiri dari aplikasi yang murni free sesuai kaidah free software. Versi ini akan dikembangkan bersama - sama dengan tim dari Free Software Foundation yang sebelumnya telah membuat distro gNewSense.
Sementara pada rilis lainnya, Mark Shuttleworth berharap Ubuntu akan memiliki dukungan terhadap Composite secara default. Untuk informasi Composite adalah nama baru penggabungan dari desktop 3D Berly dan Compiz. Mark Shuttleworth melihat tampilan GUI yang transparan, lunak dan memiliki dimensi ekstra akan menjadi kesempatan nyata bagi komunitas free software untuk mengambil alih kepemimpinan dalam bidang inovasi desktop.

(URL: http://myadhit.co.cc/2008/10/17/hacking-livecd-ubuntu/, 5 Juni 2009)

Sejarah Linux

Sistem operasi linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Benedict Torvalds mahasiswa Universitas Helsinki, Finlandia pada tahun 1991, Linus berhasil membuat kernel yang merupakan inti dari sistem operasi linux yang disebut kernel versi 0.0.1 yang dibuat berdasarkan kerangka MINIX salah satu varian UNIX yang dikembangkan oleh Prof. Andy Tanenbaum, kemudian disebarkan melalui internet kepada semua orang yang tertarik untuk ikut serta mengembangkanya.
Pada tahun 1994 kernel versi 1.0.0 dirilis yang merupakan tonggak sejarah linux, versi ini merupakan hasil dari tiga tahun perkembangan yang cepat dari linux. fitur baru terbesar yang disediakan adalah jaringan. versi 1.0 mampu mendukung protokol standar jaringan TCP/IP, kernel 1.0.0 juga memiliki sistem berkas yang lebih baik tanpa batasan-batasan sistem yang dimiliki oleh MINIX, sejumlah dukungan perangkat keras tambahan juga dimasukkan ke dalam rilis ini. Dukungan perangkat keras telah berkembang termasuk diantaranya floppy-disk, CD-ROM, sound card, berbagai mouse, dan keyboard internasional. Dukungan juga diberikan terhadap modul kernel yang dynamically loadable dan unloadable. Satu tahun setelah versi 1.0 dirilis, diluncurkan kernel versi 1.2 keluar, kernel versi 1.2 ini mendukung variasi perangkat keras yang lebih luas, pengembang telah memperbaharui networking stack untuk mendukung protokol IPX, dan membuat implementasi IP lebih lengkap dengan memberikan fungsi accounting dan firewalling. Kernel 1.2 ini merupakan kernel linux terakhir yang PC-only. Konsentrasi lebih diberikan pada dukungan perangkat keras dan memperbanyak implementasi lengkap pada fungsi-fungsi yang ada. Pada bulan Juni 1996, linux 2.0 dirilis. Versi 2.0 memiliki dua kemampuan baru yang penting, yaitu dukungan terhadap multiple architecture dan multiprocessor architectures. Kode untuk

( Wahana Komputer, Administrasi Jaringan menggunakan Linux Ubuntu 7. Penerbit Andi. Jakarta. 2008

Merakit computer

Tips:
Ada cara agar kita tidak terkena kejutan listrik ketika merakit PC, yaitu dengan menambahkan ground pada listrik rumah. Masukkan sebatang besi yang telah tersambung dengan kabel ke dalam tanah (sedalam ±2 meter). Kemudian sambungkan ujung kabel yang lainnya ke bodi komputer. Bisa juga dengan cara mengenakan gelang yang terbuat dari logam (kabel yang telah dikupas kulitnya) dan sambungkan ke besi tadi.

Komponen yang Diperlukan

Komponen utama yang diperlukan dalam merakit sebuah PC
sebagai berikut.
1. Monitor
2. Motherboard
3. Memori/RAM
4. Prosesor
5. VGA card jika tidak ada fasilitas VGA on board pada
motherboard
6. Floppy drive
7. Harddisk
8. Keyboard
9. Mouse
10.CD/DVD-ROM

Program atau Software yang Diperlukan
Siapkan juga disket atau CD yang berisi software system operasi dan software aplikasi. Software sistem operasi yang umum digunakan adalah DOS, Windows 98, Windows Milenium, Windows 2000/XP. Sementara itu, software aplikasi yang umum dipakai adalah MS Office. Siapkan juga software aplikasi lain yang kira-kira diperlukan. Saat ini telah muncul beragam software aplikasi yang cukup menarik. Namun, kita harus menyesuaikan software tersebut dengan sistem operasi yang dipakai. Jika software aplikasi tersebut tidak compatible dengan sistem operasi yang kita pakai, bisa dipastikan aplikasi tersebut tidak akan berjalan. Kita bisa bertanya kepada penjual software atau biasanya keterangan tersebut tercantum di label pembungkus CD-nya. Di samping itu, software aplikasi yang
akan kita instal juga harus sesuai dengan spesifikasi hardware komputer kita Siapkan motherboard dan aturlah posisi konektor jumper sesuai dengan yang tertulis pada manualnya. Caranya, cabutlah konektor plastik jumper penghubung pin yang ada pada motherboard. Pindahkan pada posisi lain yang menghubungkan sebuah kaki pin dengan kaki pin lainnya sesuai dengan petunjuk yang tertulis pada buku manual motherboard.
Biasanya, produsen motherboard menyebutkan posisi jumper tertentu sesuai dengan jenis prosesor yang akan digunakan. Penyetelan posisi jumper ini memungkinkan motherboard memberikan listrik yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan listrik prosesor yang dipasang. Pengaturan jumper tidak perlu dilakukan jika kita menggunakan motherboard tipe terbaru. Sistem motherboard terbaru akan mengatur kecepatan clock prosesor yang kita gunakan secara otomatis, kecuali jika kita akan meng-over clocknya.
Langkah awal yang harus dilakukan untuk merakit
komputer sebagai berikut.
1. Pasanglah prosesor pada soketnya. Sesuaikan tanda yang ada pada prosesor dan soketnya. Perhatikan kode titik atau sisi prosesor yang miring. Tanda tersebut merupakan petunjuk agar bagian prosesor itu dipasang pada bagian soket yang memiliki tanda sama (tidak boleh terbalik). Setelah terpasang, kuncilah tangkai yang terdapat di sisi soket prosesor. Bacalah dengan baik manual prosesor yang biasanya disertakan ketika kita membelinya. Jika kita salah memasang prosesor akan berakibat fatal. Selanjutnya, pasanglah kipas pendingin di atas prosesor yang telah terpasang. Pada Prosesor Pentium II, soket prosesor ada yang dibuat bersatu dengan papan sirkuit khusus. Untuk memasang prosesor ini, cukup dengan memasang papan sirkuit tersebut ke motherboard dan menguncinya dengan baik. Setelah prosesor terpasang, jangan lupa untuk menambahkan sedikit pasta khusus agar posisi permukaan prosesor benar-benar menyatu dengan permukan heatsink kipas sehingga panas prosesor akan menyebar dengan sempurna. Terakhir, hubungkan konektor kabel kipas prosesor ke soket yang ada di motherboard. Pemasangan.prosesor.Perhatikan tanda pada soket dan prosesornya.


2. Pasanglah RAM pada tempatnya dengan baik. Sudut memori yang biasanya berlekuk dan celah yang berada pada bagian bawah memori harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Jika pemasangannya terbalik, memori akan sulit dimasukkan. Pada jenis memori SDRAM/DDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengait yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori ke dalamnya. Berikan sedikit tekanan hingga pengait memori tersebut mengunci sendiri. Pemasangan kipas prosesor.
Pemasangan RAM. Tekan memori hingga pengaitnya mengunci sendiri.
3. Pasanglah harddisk, CD-ROM drive, dan floppy drive pada tempat yang telah tersedia di casing. Kencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati.

4. Sambungkan kabel power suplai ke slot power yang terdapat di harddisk, flopy drive, dan CD-ROM drive. Sesuaikan konektor kabel dengan dudukannya. Perhatikan sudut konektor plastik pada kabel tersebut. Konektor ini sudah dirancang sesuai dengan dudukanyang terdapat pada harddisk, flopy drive, atau CDROM drive. Jika terbalik, konektor tersebut akan sulit dimasukkan. Pemasangan harddisk, FDD, dan CD-ROM

5. Sambungkan kabel data dari floppy drive ke slot yang ada di motherboard. Sambungkan juga kabel data dari harddisk ke slot IDE nomor 1 dan kabel data dari CD ROM ke slot IDE nomor 2 yang ada di motherboard. Sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor 1 pada tiap slot. Kita bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard atau di manual motherboard.

6. Pasanglah VGA card (jika motherboard tidak dilengkapi fasilitas VGA on board) pada slot yang sesuai dengan tipenya. Jika VGA card yang digunakan
adalah jenis ISA, tempatkan card tersebut pada ISA slot di motherboard. Begitu juga dengan VGA card jenis AGP dan PCI. Pemasangan kabel data ke motherboard Pemasangan VGA card jenis PCI

7. Langkah selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel
ke PIN group. Hubungkan konektor kabel penghubung tombol reset ke pin reset yang terdapat pada motherboard. Hubungkan juga konektor kabel penghubung speaker ke pin yang bertuliskan speaker (sering ditulis dengan kode LS) yang ada pada motherboard. Pada beberapa casing telah dilengkapi dengan kabel lampu indikator beserta kabel penghubung speaker dan tombol reset lengkap
dengan konektornya. Dengan demikian, kita tinggal menghubungkannya ke motherboard.

8 Pasang kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di VGA card. Konektornya berbentuk trapesium dan memiliki 3 deret kaki yang tersusun rapi.

12. Pasang konektor keyboard ke slot keyboard dan konektor mouse ke slot mouse yang terdapat di motherboard. Pada jenis P/S2, kedua konektor ini memiliki bentuk yang sama. Perhatikan tanda
(gambar) yang ada di samping slot masing-masing.

9. Pasang kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat di bagian belakang power suplai yang telah terpasang pada casing CPU. Jika konektornya tidak cocok atau tidak ada slot power ke monitor, pasang kabel listrik tersebut ke jala-jala listrik rumah. Selanjutnya, pasang kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power suplai. Pemasangan kabel pada PIN group Setelah selesai dirakit, komputer tidak bisa langsung digunakan. Kita harus mengatur program BIOS dan menginstal program sistem operasinya terlebih dahulu. Sebelum mengatur program BIOS, sebaiknya cek kembali semua langkah yang telah kita lakukan tadi. Perhatikan, posisi jumper jangan ada yang salah, demikian juga prosesor, RAM, dan kabel-kabel penghubung. Bagian belakang CPU setelah selesai dirakit

URL : http://www.ilmu computer.com)

Senin, 05 April 2010

STUDI KASUS PELAKSANAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG)

Penelitian yang bersifat kualitatif ini mengangkat permasalahan di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu, mengenai pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG), Melalui permasalahan tersebut, diharapkan dapat memotret realitas dalam pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG). Berdasarkan informasi dan data yang terkumpul diperoleh simpulan bahwa pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, belum dilaksanakan secara efektif.

Hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran KKG yang cenderung pasif dan terpusat pada pemandu. Penyusunan program kegiatan KKG sudah mengungkap dan memenuhi kebutuhan guru, dalam mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga guru-guru mampu menguasai kompetensi personal, profesional, dan kemasyarakatan. Namun demikian pelaksanaan program kegiatan KKG belum dapat terlaksana sesuai dengan harapan, karena ada benturan kepentingan dinas sehingga penyelesaian program kegiatan tidak bisa tepat waktu.Tingkat kedisiplinan guru dalam mengikuti KKG belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Hal ini dapat terlihat dari kedatangan guru dalam kegiatan KKG yang lebih lambat dari jadwal dimulainya pelaksanaan KKG.

Pemandu/tutor dalam KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kaliwungu sudah mumpuni dalam penguasaan materi, namun dalam penyajiannya kurang mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif. Hal ini ditandai suasana proses pembelajaran yang kurang menarik, dan berpusat pada pemandu. Saran yang diajukan berdasarkan temuan adalah pertama, Sistem Gugus Terpadu. Kedua, perlu dipikirkan terobosan-terobosan dan kerja sama dengan masyarakat, sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah. Ketiga, melakukan koordinasi dengan lembaga lain yang dapat memberikan sertifikat guna keperluan kenaikan tingkat. Keempat, tutorial bermedia, sekiranya akan lebih efektif dalam pelaksanaan KKG. Kelima, mengoptimalkan peran tutor/pemandu dengan mengevaluasi pelaksanaan KKG.

Kata-kata kunci: KKG, kedisiplinan, totorial, dan interaksi

Pendahuluan

Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan formal pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar.

Pada kenyataannya pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan akan selalu berubah seiring dengan perubahan zaman, setiap saat pendidikan selalu menjadi fokus perhatian dan bahkan tak jarang menjadi sasaran ketidakpuasan karena pendidikan menyangkut kepentingan semua orang, bukan hanya menyangkut investasi dan kondisi kehidupan di masa yang akan datang, melainkan juga menyangkut kondisi dan suasana kehidupan saat ini. Itulah sebabnya, pendidikan senantiasa memerlukan upaya perbaikkan dan peningkatan sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat (Fattah, 2000:1).

Oleh karena itu, perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan melalui strategi Sistem Pembinaan Profesional dijabarkan dalam pelaksanaannya di lapangan dengan membentuk gugus sekolah yang terdiri dari satu sekolah sebagai SD Inti dan SD lainnya sebagai SD Imbas, sehingga satu gugus sekolah paling banyak terdiri dari 8 SD. Pada SD Inti dibentuk Pusat Kegiatan Guru (PKG). Di dalam PKG tersebut dilakukan kegiatan berupa Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), dan Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS). Kelompok Kerja ini berfungsi sebagai wadah peningkatan mutu profesional guru dan tenaga kependidikan.

Keberadaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) dalam Sistem Pembinaan Profesional khususnya di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, secara organisatoris telah ada dan berfungsi. Namun terkadang, sistem pelaksanaannya kurang efektif sehingga tujuan yang diharapkan tidak dapat tercapai secara optimal.

Kegiatan KKG yang lazim diadakan tiap hari Sabtu ternyata belum sesuai dengan harapan bagi sementara guru yang menganggap bahwa kegiatan KKG hanya merupakan serangkaian kegiatan klasik, dari "datang, duduk, dengar, makan, canda dan pulang" tanpa membawa hasil. Bahkan ada kecenderungan, para guru yang mengikuti KKG dilandasi rasa "terpaksa" lantaran "takut" dengan Kepala Sekolah atau Pengawas, bukan dilandasi motivasi yang tinggi akan pentingnya wawasan dan pengetahuan guna meningkatkan kompetensi.

Berdasarkan kerangka berpikir seperti di atas, maka persoalan dasar yang hendak dipecahkan melalui penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal?

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui ruang lingkup kegiatan KKG, (2) memperoleh gambaran yang mendalam tentang proses pembelajaran dalam KKG sebagai upaya peningkatan kompetensi guru, (3) mengetahui gambaran kedisiplinan guru dalam mengikuti KKG, (4) memperoleh gambaran yang detail tentang kemampuan para tutor/pemandu KKG dalam menyampaikan materi, dan (5) memperoleh gambaran mengenai interaksi yang terjadi dalam pelaksanaan KKG.

Manfaat yang bisa dipetik dari pelaksanaan penelitian ini adalah: (1) manfaat teoretis, meliputi: diperoleh gambaran mengenai ruang lingkup kegiatan KKG, proses pembelajara, berbagai kondisi kultural-psikologis yang mendasari kedisiplinan guru, kemampuan tutor/pemandu dalam menyampaikan materi, dan interaksi yang terjadi dalam pelaksanaan KKG, (2) manfaat praktis, sebagai bahan masukan yang penting bagi penyelenggara pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG).

Landasan Teoretis

Fattah (2000:60-61), mengatakan bahwa kemampuan profesional guru (professional capacity) terdiri dari kemampuan intelegensi, sikap, dan prestasinya dalam bekerja. Dalam berbagai penelitian, kemampuan profesional guru sering ditunjukkan dengan tinggi rendahnya hasil pengukuran kemampuan menguasai materi pelajaran yang diajarkan. Secara sederhana, kemampuan profesional ini bisa ditunjukkan dengan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang diajarkan termasuk upaya untuk selalu memperkaya dan meremajakan pengetahuan tersebut. Salah satu upayanya, dapat melalui kegiatan dalam Kelompok Kerja Guru (KKG).

Keberadaan kegiatan KKG sebetulnya merupakan bagian yang integral dari perwujudan Sistem Pembinaan Profesional, yang didalamnya terdapat serangkaian kegiatan peningkatan mutu pendidikan, kemampuan profesional guru, mutu proses belajar mengajar serta hasil belajar dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya.

Depdikbud dalam bukunya Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah menyatakan KKG berfungsi: (1) menyusun kegiatan KKG satu tahun dibimbing pengawas, Tutor dan guru pemandu; (2) Menampung dan memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam kegiatan belajar-mengajat melalui pertemuan, diskusi, contoh mengajar, demonstrasi penggunaan dan pembuatan alat peraga. Sedangkan tujuan dari KKG adalah membantu meningkatkan kemampuan guru secara profesional dalam melaksanakan tugasnya yaitu keberhasilan kegiatan belajar-mengajar (Depdikbud 1995/1996:17-21).

Secara esensial, kegiatan KKG mengarah ke penguasaan kompetensi yang harus di kuasai guru. Menurut Raka Joni (1980) kompetensi guru meliputi kompetensi profesional, personal dan kemasyarakatan.

Atas dasar rujukan kompetensi di atas, maka guru harus meyakini bahwa proses pembelajaran dalam KKG dapat bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian, pelaksanaan KKG di tingkat gugus sekolah harus mampu memberikan peluang dan tantangan kepada guru terhadap penguasaan kompetensi.

Dalam terminologi umum, kedisiplinan guru dalam mengikuti KKG dapat merujuk pada kode etik guru yang merupakan pedoman guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kode etik guru. Kedisiplinan yang diharapkan dalam kegiatan KKG sangat dekat dengan kode etik yang ke-6 yaitu guru secara mandiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

Kegiatan tutorial dilaksanakan berpijak pada gagasan pokok bagaimana caranya agar kegiatan KKG dapat berjalan secara terus menerus, tanpa menunggu pembinaan hirarkis dari "atas". Dalam kegiatan KKG, peran tutor sangat menentukan di dalam proses pembelajaran. Hal ini karena seorang tutor merupakan tenaga guru potensial yang bertugas secara penuh memberikan bantuan profesional kepada teman-teman sejawat (guru).

Dinamis tidaknya pelaksanaan KKG sudah barang tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Satu di antaranya adalah interaksi yang terjadi dalam pelaksanaan KKG, baik interaksi antara guru dengan guru peserta KKG, tutor dengan guru, dan tutor dengan tutor. Dalam konteks yang lebih aplikatif, tutor berperan sebagai "guru" sedangkan guru peserta KKG berperan sebagai "siswa".

Kegiatan KKG merupakan kegiatan yang sudah diprogramkan dari pembuat keputusan, dalam hal ini pemerintah. Secara kontekstual dapat dikatakan bahwa pemerintah mengharapkan kegiatan KKG harus dijalankan sebagai upaya peningkatan kompetensi guru. Karakteristik yang perlu dikembangkan di setiap daerah perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sehingga kegiatan KKG dapat bermanfaat bagi guru, yakni munculnya perilaku inovatif dalam proses belajar-mengajar setelah mengikuti KKG.

Program luhur yang ditetapkan pemerintah kemudian disosialisasikan kepada Depdiknas untuk ditelaah lebih lanjut. Dalam konteks yang aplikatif, daerah sebagai penerima program perlu merealisasikan harapan pemerintah. Oleh karena itu, masing-masing daerah diharapkan menterjemahkan program sesuai dengan keadaan dan kondisi masing-masing, agar nantinya muncul perilaku yang inovatif dalam upaya peningkatan kompetensi guru.

Di tataran bawah, program kegiatan KKG dilaksanakan dengan membentuk Gugus Sekolah yang ada di setiap Kecamatan. Gugus Sekolah terdiri dari satu SD Inti dan beberapa SD lain yang berada di sekitarnya sebagai SD Imbas. Secara spesifik, tiap Gugus Sekolah perlu menyusun rencana kegiatan KKG dengan berpedoman pada petunjuk penyelenggaraan Gugus Sekolah yang dikeluarkan pemerintah. Sebagai titik kulminasi dalam kegiatan KKG diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru, baik kompetensi personal, professional, dan kemasyarakatan.

Indikator ketercapaian tujuan luhur dalam kegiatan KKG dapat dilihat dari lima hal, yakni (1) Implementasi kegiatan KKG, (2) proses pembelajaran KKG yang aktif, (3) intensitas kedisiplinan guru yang tinggi, (4) kegiatan tutorial yang bermedia, dan (5) terjadinya interaksi yang multi arah.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Artinya, permasalaan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka dan bertujuan untuk menggambarkan serta menguraikan keadaan atau fenomena tentang pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG).

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2006/2007. Peneliti menentukan lokasi tersebut dengan pertimbangan Gugus Inti I merupakan gugus yang berada di jalur perkotaan namun pelaksanaan KKG terkesan belum optimal. Selebihnya Gugus Inti I merupakan sentral kegiatan dan aktivitas guru-guru se-Kecamatan Kaliwungu, khususnya di SD 01 Sarirejo.

Dalam penelitian ini ditentukan 4 orang subjek penelitian yang berhubungan dengan pelaksanaan KKG, yaitu seorang guru senior, seorang guru yunior (muda), seorang kepala sekolah, dan seorang guru yang bertugas sebagai pemandu/tutor dalam pelaksanaan KKG.

Pengumpulan data dilakukan berulang-ulang dalam beberapa tahap berdasarkan perkembangan yang muncul sehubungan dengan jawaban-jawaban atas suatu pertanyaan. Observasi dan wawancara merupakan dua teknik pengumpulan data yang digunakan sekaligus. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang beberapa hasil yang pernah dicapai guru dan situasi pelaksanaan KKG.

Keabsahan data merupakan persoalan yang cukup signifikan dalam penelitian kualitatif. Oleh karena itu, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi (triangulation), pengecekan dengan teman sejawat (peer debriefing), analisis terhadap kasus-kasus negatif (negative case analysis), penggunaan referensi yang akurat (referential adequacy), pengecekan anggota (member cheking) dan keikutsertaan di lapangan dalam rentang waktu yang panjang (prolonged engagement).

Teknik analisa data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai teman bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisa perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna atau meaning (Muhadjir 1989:177). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dari Bogdan dan Biklen, yang kedua yaitu analisis data setelah pengumpulan data selesai. Hal tersebut peneliti pilih dengan alasan bahwa informasi yang diperoleh dari lapangan akan lebih lengkap, sehingga tidak perlu diuji kembali

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Ruang Lingkup Kegiatan KKG

Secara substansi, program kegiatan KKG di Gugus Inti I, sudah sesuai dengan harapan guru. Program kegiatan sudah disusun menurut kelas dan tingkat permasalahan yang muncul di lapangan sesuai dengan bidang studi masing-masing. Oleh karena itu, di Gugus Inti I selain ada KKG untuk guru kelas (I-VI), juga ada KKG untuk guru Agama (KKGA) dan guru Olah Raga (KKGO).

Seorang Kepala Sekolah yang kebetulan menjadi Ketua Gugus Inti I, mengungkapkan bahwa penyusunan program kegiatan KKG dilakukan bersama-sama dengan pengurus KKG. Hal ini sesuai dengan anjuran dari pihak Depdiknas bahwa tiap-tiap Gugus Inti, perlu membuat proposal kegiatan tentang program kegiatan yang akan dilakukan Gugus Sekolah dalam satu tahun pelajaran.

"Kami sudah berusaha, melakukan penyusunan program kegiatan KKG sesuai dengan petunjuk dan kebutuhan guru. Namun demikian, saya juga merasakan terkadang kegiatan yang sudah kami susun tidak dapat terlaksana sesuai jadwal karena ada acara dinas mendadak atau ada kegiatan lain yang sifatnya insidental, sehingga pelaksanaan program tidak sesuai dengan rencana." (R-1).

Secara ideal, dalam sebuah program memang harus tepat waktu dalam penyelesaiannya sehingga tidak menghambat pencapaian program yang lain. Namun demikian, program kegiatan yang bersifat insidental (dari UNNES atau lainnya) sangat membantu guru dalam mengatasi kejenuhan pelaksanaan Kelompok Kerja Guru. Artinya, kebiasaan KKG yang monoton, dengan suasana pasif dan kurangnya kemampuan tutor dalam mengelola kelas, akan menjadi lain ketika suasana KKG berbeda dengan biasanya.

"Saya sangat senang, bila program KKG tidak monoton. Penyusunan program kegiatan KKG dengan menjalin kerja sama dengan lembaga lain yang berhubungan dengan pendidikan agaknya akan menambah semangat guru dalam KKG. Bahkan akan membuat suasana kejenuhan menjadi suasana kesegaran, karena yang menyampaikan materi tidak itu-itu saja" (R-3).

Perihal penyusunan program kegiatan tidak begitu penting bagi Bu Guru kelas satu ini. Selama ia bertugas menjadi guru kelas dan mengalami beberapa kali mutasi, ia beranggapan bahwa program kegiatan KKG adalah program yang disusun untuk membelajarkan guru. Dengan nada rendah, ia menjawab pertanyaan peneliti mengenai bagaimana penyusunan program KKG yang efektif:

"Kalau saya ya, Pak. KKG itu yang penting jalan. Tentang program kegiatan, itu sudah ada yang mengurus. Kami tinggal "manut" kebijakan pengurus Saya jadi guru sudah dua puluh lima tahun lebih, senangnya yang wajar-wajar saja. Tidak pernah "nggege mangsa", Pak!" (R-2).

Pernyataan subjek penelitian di atas mengenai penyusunan program KKG, ditanggapi oleh seorang Pengawas Sekolah yang rajin mengikuti jalannya KKG di beberapa Gugus Inti.

"Idealnya, semua guru di suatu Gugus Sekolah mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam KKG, sehingga tidak hanya mengikuti saja kebijakan pengurusnya. Masukan dan saran dari guru sangat penting dalam penyusunan program KKG, sehingga program yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan guru." (catatan lapangan).

2. Proses Pembelajaran dalam KKG

Dalam konteks yang aplikatif, guru harus mampu memaknai kegiatan KKG sebagai sebuah proses pembelajaran. Dalam pengertian dalam kegiatan KKG terjadi proses belajar, di mana terdapat "guru" dan "siswa". Guru diibaratkan adalah pemandu/tutor, sedangkan siswa diibaratkan guru lain yang menjadi pendengar dan pemerhati dalam kegiatan KKG.

"KKG sebenarnya sama dengan belajar. Guru-guru yang mengalami kesulitan dalam proses belajar-mengajar di kelas dapat dipecahkan dalam forum KKG. Yang sering dilaksanakan di Gugus Inti I, adalah kegiatan KKG secara umum. Hal ini karena permasalahan yang sering muncul merupakan hal yang bersifat umum. Selebihnya, permasalahan yang bersifat khusus, sering terabaikan." (R-1).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dibarengi dengan inovasi bidang kurikulum menjadikan kegiatan KKG sebagai suatu proses yang sepertinya "wajib" diikuti guru. Perubahan-perubahan mendasar bidang kurikulum dan berbagai kebijakan pemerintah sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, menjadi wahana sosialisasi yang tepat melalui program KKG. Seorang guru senior, yang menjadi subjek penelitian kedua menanggapi positif adanya kegiatan KKG.

"Saya ini sudah tua, kalau tidak menambah ilmu melalui KKG kelihatannya otak saya sudah tidak mampu. Maklum sudah tua, tidak mampu melanjutkan studi karena anak-anak saya sudah kuliah. Ya, melalui KKG inilah satu-satunya jalan menambah ilmu." (R-2).

Suasana pasif memang terasa sekali dalam kegiatan KKG. Proses pembelajaran yang interaktif nyaris tidak pernah ada. Kegiatan monoton, dari "datang, duduk, dengar, canda, makan dan pulang" agaknya masih menghiasi suasana pertemuan dalam KKG yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Walaupun terkadang muncul pertanyaan dari guru dalam kegiatan KKG namun masih sebatas guru-guru yang boleh dikategorikan muda, di mana rasa ingin tahu dan semangatnya masih tinggi.

Sebagian besar, guru-guru yang sudah tua (berusia 45 tahun ke atas) hanya sebagai pendengar yang baik. Mereka memilih diam karena mereka menyadari bahwa sudah tidak mampu untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Ada semacam kecenderungan di hati mereka, bahwa guru-guru muda yang harus aktif dalam KKG. Seorang kepala sekolah yang peneliti tanya tentang kepasifan peserta KKG yang dari golongan tua menjawab:

"Biar yang muda-muda saja to, Mas. Saya kan sudah tua. Yang penting saya datang dan menjadi pendengar yang baik" (Catatan Lapangan).

Kepasifan proses pembelajaran dalam KKG, juga dirasakan oleh bu Guru yang tergolong masih muda ini. Menurutnya, KKG identik dengan belajar bersama secara kelompok. Kecenderungan suasana pasif dalam pelaksanaan KKG bisa diantisipasi dengan serangkaian kegiatan yang sifatnya bersama. Seperti, variasi pelaksanaan KKG dengan metode dan media pembelajaran.

"Barangkali salah satu cara mengajak ibu-ibu yang sudah "tua" agar aktif dalam KKG adalah mengikutsertakan mereka secara menyeluruh. Bernyanyi, barangkali akan berpengaruh positif kepada semangat guru dalam proses pembelajaran KKG" (R-3).

Agaknya proses belajar dalam kegiatan KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kecamatan Kaliwungu, menjadi ajang berlatih dan mengasah diri. Seorang pemandu sangat menaruh perhatian yang tinggi dalam kegiatan KKG. Bahkan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai pemandu mata pelajaran PPKn, membuatnya harus selalu belajar, baik melalui buku-buku pelajaran maupun media massa.

"Saya itu merasa belum cukup kemampuan untuk menjadi pemandu mata pelajaran PPKn. Walaupun saya sendiri sarjana PPKn, namun yang saya hadapi adalah guru-guru yang nota bene juga mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih dibanding saya." (R-4).

3. Kedisiplinan Guru

Menurut pengamatan peneliti, jadwal dimulainya KKG belum dapat dilaksanakan tepat waktu. Namun demikian, ada hal menarik yang peneliti lihat selama proses kedatangan para guru dari SD Imbas. Mereka yang kebetulan mendapat tugas menyiapkan konsumsi pelaksanaan KKG, kerap kali datang lebih awal daripada guru lainnya. Hal ini karena, mereka harus menyiapkan dan mengemas makanan yang akan dijadikan konsumsi.

Hal yang lebih menarik lagi, adalah kedatangan para guru yang tidak pernah serempak atau mendekati bersama. Hasil pengamatan peneliti selama lima bulan, belum menunjukkan tingkat kedisiplinan tinggi dari para guru. Rata-rata para guru, hadir pukul 10.30 atau setengah jam lebih lambat dari jadwal yang ditetapkan. Ketika hal tersebut peneliti tanyakan kepada Kepala SD Inti, beliau menjawab:

"Beginilah, Pak. Saya kadang merasa tidak enak dengan Bapak Pengawas Sekolah. Biasanya dalam kegiatan tertentu kami mengundang Bapak PS, untuk mendampingi dalam pelaksanaan KKG. Namun, sering kali Pak PS-nya sudah datang, teman-teman guru belum datang." (R-1).

Seorang guru yang sudah lama mengajar dan kebetulan mengajar di SDN 01 Sarirejo yang merupakan SD Inti, menanggapi kedisiplinan dari sudut kebersaman dan kekeluargaan.

"Bagi saya, kedisiplinan adalah kebersamaan dan kekeluargaan. Percuma saja, kalau kedisiplinan waktu ditingkatkan sementara kegiatan tidak dapat berjalan" (R-2).

4. Kegiatan Tutorial

Menurut pengamatan peneliti yang ikut terjun dalam kegiatan KKG secara langsung, kegiatan tutorial yang ditandai penyampaian materi kepada peserta KKG belum menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Artinya, ada satu titik lemah bagi para pemandu yang dalam melaksanakan tugasnya cenderung monoton. Mereka datang dengan materi yang siap disajikan tanpa mengemas dengan variasi metode dan pemanfaatan media. Observasi peneliti, didukung oleh pendapat seorang guru yang masih tergolong yunior karena baru bertugas menjadi guru tujuh tahun yang lalu. Menjawab pertanyaan peneliti mengenai kualitas para pemandu, beliau menjawab:"Di Gugus Inti I sebenarnya sudah ada OHP, hanya jarang sekali dipakai, bahkan nyaris tidak pernah dimanfaatkan." (R-4).

Pernyataan dan harapan tersebut di atas, sepertinya memberi renungan tersendiri bagi peneliti yang kebetulan pernah menempuh studi yang berhubungan dengan media untuk memanfaatkan OHP. Waktu itu, materinya Bahasa Indonesia. Setengah jam sebelum dimulai, pemandu Bahasa Indonesia sudah datang dengan beberapa pengurus KKG langsung menuju ke ruang KKG.

Dalam hitungan jam yang saya pakai, mereka sudah lima belas menit mempersiapkan OHP yang akan digunakan untuk kegiatan KKG. Akan tetapi, belum juga berhasil. OHP sudah menyala, tetapi arah sinarnya tidak bisa mencapai layar. Berulang kali, mereka mencoba memasangkan transparan ke kaca OHP, namun sinar OHP tidak mampu menayangkan tulisan ke layar.

Karena mencapai kebuntuan dan peserta KKG sudah mulai berdatangan, menggerakkan hati peneliti untuk masuk ke ruangan dan ikut mengamati keberadaan OHP yang tidak mampu menampilkan tulisan ke layar. Perlahan-lahan saya mengamati OHP yang sudah menyala, itu berarti saluran listrik sudah benar. Setelah diminta bantuan untuk mengoperasikan OHP, saya menemukan permasalahan yang menyebabkan tulisan dalam OHP tidak bisa tampil dalam layar. Ternyata, mereka memasang tombol power berlawanan dengan arah layar. Layar berada di sebelah selatan, sedangkan tombol powernya berada di utara sehingga tulisan tidak bisa tertayang dalam layar. Dengan sisa-sisa tenaga, saya mencoba untuk menggeser letak OHP. Tombol power yang tadinya berada di sebelah utara sekarang berada di sebelah selatan, searah dengan layar. Seorang pemandu Bahasa Indonesia langsung menanggapi kejadian tersebut dengan sikap legawa dan intropeksi.

"Inilah salah satu kelemahan kami, bila OHP tidak pernah dimanfaatkan. Yang bisa memanfaatkan hanya mereka yang dulu pernah memakai" (Catatan Lapangan).

5. Interaksi dalam KKG

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan diperoleh keterangan bahwa interaksi pelaksanaan KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaliwungu berlangsung secara searah, dua arah/banyak arah. Interaksi searah kerap kali terjadi ketika para tutor hanya mengandalkan kemampuan penguasaan materi saja. Sedangkan interaksi dua arah/banyak arah, antara guru dengan guru peserta KKG, dan guru dengan tutor terjadi ketika ada permasalahan yang mengemuka namun belum ditemukan jawabannya secara pasti. Kondisi demikian juga mengharuskan ada interaksi antara tutor dengan tutor yang lain untuk memecahkan permasalahanm tersebut. Menjawab pertanyaan peneliti mengenai proses interaksi dalam pelaksanaan KKG, subjek penelitian ini menjawab: "Kalau interaksi dalam KKG di sini boleh dikatakan belum optimal. Bahkan sering tidak ada interaksi antara tutor dengan guru. Saya sendiri sebagai tutor kadang merasakan proses interaksi hanya berpusat pada tutor." (R-4).

Kekurangmampuan tutor dalam mengelola interaksi seperti dikatakan subjek penelitian di atas tergantung banyak hal. Setidaknya menurut subjek penelitian ini, interaksi dalam kegiatan KKG tergantung beberapa hal, di antaranya bagaimana seorang tutor mampu memberikan rangsangan kepada guru peserta KKG.

Ketika peneliti tanyakan kepada Ketua KKKS tentang interaksi pelaksanaan KKG, beliau membenarkan apa yang dikatatan subjek penelitian di atas. Menurutnya, dalam sebuah interaksi pasti terdapat dua kebutuhan yang saling melengkapi, yaitu rangsangan dan tanggapan. Semakin banyak rangsangan, sudah pasti akan banyak pula tanggapan yang muncul.

Proses interaksi yang menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan KKG, menjadikan pihak pengurus KKG diharapka mampu menyusun rencana kegiatan yang dapat mengefektifkan proses interaksi. Observasi yang peneliti lakukan, secara umum pelaksanaan KKG yang dilaksanakan secara klasikal (menyeluruh), proses interaksinya bermacam-macam, tergantung dari kemampuan tutor dalam mengelola proses pembelajaran. Jika tutor mampu mengelola proses pembelajaran, interaksinya berlangsung banyak arah, namun bila tutor hanya mengandalkan kemampuan akademisnya saja, interaksi berjalan secara dua arah. Menjawab kondisi tersebut, subjek penelitian yang juga sebagai Ketua Gugus Inti I, menjawab:

"Kami menyadari sepenuhnya bahwa proses interaksi di Gugus Inti I sini belum berjalan secara optimal. Hal ini karena tutor dan guru peserta KKG adalah teman sendiri"(R-1)

Pernyataan subjek penelitian di atas, langsung ditanggapi oleh seorang guru yang sudah lama mengajar dan berkecimpung dalam kegiatan KKG. Menurutnya, apa yang dikatakan Ketua Gugus Inti I benar adanya, perhatian guru dalam KKG kurang memberikan sumbangan yang nyata dalam interaksi. Ketika peneliti coba tanyakan kepada salah seorang peserta KKG yang dalam aktivitasnya cenderung acuh tak acuh terhadap pelaksanaan KKG, terutama kemampuan tutor, beliau menjawab:

"Saya memilih diam, karena apa yang disampaikan tutor tersebut sudah kadaluwarsa." (catatan lapangan).

Jika dikaitkan secara integratif, permasalahan yang ditelaah dalam pelaksanaan KKG ada kaitannya. Ibarat sebuah system, permasalahan tersebut saling melengkapi, dan muncul dari berbagai sudut kegiatan, yang muaranya pada kondisi objektif di lapangan. Secara argumentatif logis, bahwa pelaksanaan KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu masih menimbulkan berbagai permasalahan yang krusial, baik permasalahan dalam penyusunan program, proses pembelajaran, kedisiplinan, kemampuan tutor dan interaksi dalam pelaksanaan KKG.

Secara analisis teori, pelaksanaan KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kaliwungu, juga masih menimbulkan berbagai fenomena permasalahan yang berhubungan dengan keoptimalan pencapaian tujuan pelaksanaan KKG, sebagai wahana mengembangkan kompetensi guru, baik kompetensi personal, profesional, dan kemasyarakatan.

Kesimpulan
1. Secara substansi, ruang lingkup kegiatan KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kecamatan Kaliwungu, membahas proses belajar-mengajar yang dilakukan guru. Pada tataran formal, program kegiatan KKG sudah disusun secara sistematis, namun dalam implementasinya belum maksimal. Hal ini karena mekanisme penyusunan program KKG hanya dilakukan oleh pengurus Gugus Sekolah, tanpa melibatkan guru.
2. Secara umum, proses pembelajaran dalam KKG belum optimal, bahkan cenderung pasif karena dalam pelaksanaan KKG tidak ada sesuatu yang baru/inovatif.
3. Tingkat kedisiplinan guru dalam mengikuti KKG belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Sebagian besar, guru datang ke SD Inti lebih lambat dari jadwal dimulainya pelaksanaan KKG. Hal tersebut menyebabkan pelaksanaan KKG tidak dapat mencapai tujuan secara optimal.
4. Secara akademis, para pemandu KKG di Gugus Inti I Cabang Dinas P dan K Kaliwungu sudah mumpuni. Namun, secara aktivitas kemampuan para tutor dalam mengelola proses pembelajaran dalam KKG kurang kreatif dalam mengintegrasikan kemampuan yang dimiliki secara komprehensif. Hal tersebut ditandai adanya kepasifan peserta KKG, dan penampilan tutor ketika mempresentasikan materi kurang mampu mengemas dengan variasi metode dan media pembelajaran.
5. Secara umum, interaksi yang terjadi berlangsung searah, di mana tutor/pemandu (komunikator) menyampaikan informasi/pesan sedangkan guru sebagai peserta KKG (komunikan) menjadi penerima pesan, tanpa terjadi umpan balik secara integratif.
Saran
1. Penyusunan program kegiatan KKG, selain disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga perlu dipikirkan terobosan-terobosan dan kerja sama dengan masyarakat, sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah.
2. Adanya kecenderungan proses pembelajaran KKG yang pasif dan kurang menarik dapat ditempuh KKG dengan Sistem Gugus Terpadu secara berkala/insidental.
3. Pihak Gugus Sekolah perlu memikirkan upaya-upaya untuk mengaktifkan guru-guru dalam kegiatan KKG agar tepat waktu diantaranya dengan memberikan sertifikat KKG.
4. Para pemandu bidang studi/tutor dalam melakukan tugasnya perlu diimbangi dengan kemampuannya berkolaborasi dengan media dan metode pembelajaran.
5. Selain tutorial bermedia. proses interaksi dapat dioptimalkan dengan mengadakan evaluasi secara sistematis oleh Gugus Sekolah, yang kemudian berupaya untuk memperbaiki berbagai permasalahan yang ada dalam pelaksanaan KKG.

Kamis, 11 Maret 2010

Sistem Semester

Sistem perkuliahan didasarkan kepada prinsip-prinsip penawaran matakuliah. Prinsip ini memberikan kemungkinan kepada mahasiswa untuk menyusun program studinya sesuai dengan minat dan kemampuannya, yang terpenting bagi mahasiswa ialah pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan program studi dan jumlah SKS yang ditempuhnya

Berdasarkan sistem perkuliahan dengan penawaran matakuliah maka setiap matalkuliah mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal pemilihan matakuliah oleh mahasiswa perlu memperhatikan kompetensi-kompetnesi yang akan diperolehnya

Program studi ditetapkan pada awal perkuliahan dengan bantuan/persetujuan penasehat Akademik (PA). Artinya mahasiswa dapat memilih matakuliah apa saja yang dapat membina dan menunjang program kuliahnya

Satu semester kuliah program pendidikan terdiri atas 16 minggu termasuk mid semester dan ujian semester. Mata kuliah yang berbobot 2 SKS dilaksanakan 200 menit seminggu dan dikuliahkan dalam 14 kali tatap muka masing-masing 100 menit selama satu semester, sisanya digunakan untuk mid semester dan ujian semester. Kuliah tatap muka sekurang-kurangnya harus diberikan 75% dari jumlah perkuliahan yang ditetapkan. Tenaga pengajar yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dianggap mengecewakan. Hal ini dapat berakibat kepada kondite yang bersangkutan. Kehadiran mahasiswa harus secara teratur dalam kuliah tatap muka, seminar dan diskusi. Pelaksanaan tugas perkuliahan dan peraktikum menjadi persyaratan untuk dapat mengikuti ujian. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% dan atau gagal dalam penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan dosen terhadapnya tidak diperkenankan mengikuti ujian.

Supervisi pelaksanaan perkuliahan mencakup supervisi materi yang dikuliahkan dan frekuensi kehadiran tenaga pengajar, pelaksanaan supervisi perkuliahan berada dibawah tanggungjawab Pembantu bidang akademik dan dibantu oleh ketua jurusan untuk dilaporkan kepada Ketua STAI
Sehubungan dengan itu setiap tenaga pengajar diwajibkan membuat kontrak perkuliahan yang berbentuk COURSE DESAIN untuk setiap semester dan meyampaikan kepada mahasiswa paling lambat pada minggu pertma perkuliahan dimulai. Kontrak kuliah ini memungkinkan mahasiswa mengadakan antisipasi dan penyiapan diri, sehingga mereka memegang peranan aktif dalam program proses belajar mengajar.
Kehadiran tenaga pengajar dalam kontrak perkuliahan dicatat oleh mahasiswa dalam satu daftar yang disediakan. Untuk itu paling sedikit satu kali dalam satu bulan dikumpulkan oleh Kajur untuk bahan laporan kepada Ketua. Laporan kehadiran tenaga pengajar itu dimaksudkan untuk mengethaui frekwensi kehadiran, mengethaui ketepatan waktu, dan kebenaran tenaga pengajar melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Laporan supervisi perkuliahan dilaporan oleh PUKET I kepada Ketua untuk digunakan dalam penilaian kondite dan kompetensi akademik dosen tersebut sebagai untuk semester selanjutnya. Apabila tidak memenuhi ketentuan maka tidak dipakai lagi pada semester berikutnya.

Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan. Ia mengandung perangkat lunak yang digunakan untuk belajar.Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.122 Tahun 1988 kurikulum yang digunakan pelaksnaannya memakai Satuan semester dengan indikator sebagai berikut:

Kurikulum Yang berorintasi pada Kompetensi
Kompetnsi itu bersifat kognitif,afektif dan psikomotor (pengetahuan, pemahaman sikap dan nilai serta perbuatan yang menggambarkan jalinan ntara pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan).
Pendekatan yang dilakukan pun adalah pendekatan komptensi yakni suatu keberhasilan pertanggungjawaban yang berarti isi dan cara penyampainaanya tidak hanya ditentukan oleh dosen saja. Ia ditetapkan oleh 3 pihak yaitu lembaga penghasil (termsuk dosen) kelompok profesional dan pemakai lulusan.

Pengalaman Belajar Mengajar
Pendekatan kompetensi dalam pengalaman belajar mengajar tersbut dapat digolongkan dalam tiga katagori yaitu pengalaman belajar diberikan secara teoritis yang bersipat ekspositorik maupun bersifat penemuan oleh mahasiswa (inqury) ,laithan-latihan terbatas untuk penguasaan keterampilan,serta latihan dan pengalaman kerja.

Jenis Program Studi
Untuk sementara program studi diberikan dalam bentuk paket-paket mata kuliah. Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Tadris Bahasa Inggris diberikan Praktek Mengajar berupa PPL di SD,SMP/MTS,SMA/SMK/MA dan Jurusan ekonomi Islam berupa praktek lapangan diperbankan Islam.

Struktur Program
Pengalaman belajar yang dijadikan program studi itu dapat dikelompok ke dalam kurikulum inti dan kurikulum isntitusional. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pengajaran yang harus dicakup dalam suatu program stusi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional, dan kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pengajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan secara ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kurikulum inti dan institusional terdiri atas kelompok mata kulah pengembangan kepribadaian (MPK), Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata kuliah perilaku berkarya (MPB) dan Mata Kauliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; MKK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan tertentu; MKB ada kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasia; MBB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Landasan Operasional

Pengembangan Kurikulum didasarkan pada:

Analisi tugas yaitu pengajaran dan non-Pengajaran di Kampus, kemasyarakatan, dan keprofesionalan

Kompetensi; yaitu kognitif, eksositori, penemuan latihan terbatas dan latihan lapangan, isi atau pokok bahasan dan taksiran waktu.

Integrasi isi, Metode, Teori dan Studi
Untuk pelaksanaan hal ini perlu tim perencanaan yang dapat menentukan kemampuan,pengalaman belajar, dan pokok bahasan secara bersama-sama. Jadi tidak secara terpisah-pisah; ada yang mengurus isi, metodologi dan sebagainya secara terpisah.

Sistem perkuliahan didasarkan kepada prinsip-prinsip penawaran matakuliah. Prinsip ini memberikan kemungkinan kepada mahasiswa untuk menyusun program studinya sesuai dengan minat dan kemampuannya, yang terpenting bagi mahasiswa ialah pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan program studi dan jumlah SKS yang ditempuhnya

Berdasarkan sistem perkuliahan dengan penawaran matakuliah maka setiap matalkuliah mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal pemilihan matakuliah oleh mahasiswa perlu memperhatikan kompetensi-kompetnesi yang akan diperolehnya

Program studi ditetapkan pada awal perkuliahan dengan bantuan/persetujuan penasehat Akademik (PA). Artinya mahasiswa dapat memilih matakuliah apa saja yang dapat membina dan menunjang program kuliahnya

Satu semester kuliah program pendidikan terdiri atas 16 minggu termasuk mid semester dan ujian semester. Mata kuliah yang berbobot 2 SKS dilaksanakan 200 menit seminggu dan dikuliahkan dalam 14 kali tatap muka masing-masing 100 menit selama satu semester, sisanya digunakan untuk mid semester dan ujian semester. Kuliah tatap muka sekurang-kurangnya harus diberikan 75% dari jumlah perkuliahan yang ditetapkan. Tenaga pengajar yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dianggap mengecewakan. Hal ini dapat berakibat kepada kondite yang bersangkutan. Kehadiran mahasiswa harus secara teratur dalam kuliah tatap muka, seminar dan diskusi. Pelaksanaan tugas perkuliahan dan peraktikum menjadi persyaratan untuk dapat mengikuti ujian. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% dan atau gagal dalam penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan dosen terhadapnya tidak diperkenankan mengikuti ujian.

Supervisi pelaksanaan perkuliahan mencakup supervisi materi yang dikuliahkan dan frekuensi kehadiran tenaga pengajar, pelaksanaan supervisi perkuliahan berada dibawah tanggungjawab Pembantu bidang akademik dan dibantu oleh ketua jurusan untuk dilaporkan kepada Ketua STAI
Sehubungan dengan itu setiap tenaga pengajar diwajibkan membuat kontrak perkuliahan yang berbentuk COURSE DESAIN untuk setiap semester dan meyampaikan kepada mahasiswa paling lambat pada minggu pertma perkuliahan dimulai. Kontrak kuliah ini memungkinkan mahasiswa mengadakan antisipasi dan penyiapan diri, sehingga mereka memegang peranan aktif dalam program proses belajar mengajar.
Kehadiran tenaga pengajar dalam kontrak perkuliahan dicatat oleh mahasiswa dalam satu daftar yang disediakan. Untuk itu paling sedikit satu kali dalam satu bulan dikumpulkan oleh Kajur untuk bahan laporan kepada Ketua. Laporan kehadiran tenaga pengajar itu dimaksudkan untuk mengethaui frekwensi kehadiran, mengethaui ketepatan waktu, dan kebenaran tenaga pengajar melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Laporan supervisi perkuliahan dilaporan oleh PUKET I kepada Ketua untuk digunakan dalam penilaian kondite dan kompetensi akademik dosen tersebut sebagai untuk semester selanjutnya. Apabila tidak memenuhi ketentuan maka tidak dipakai lagi pada semester berikutnya.

Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan. Ia mengandung perangkat lunak yang digunakan untuk belajar.Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.122 Tahun 1988 kurikulum yang digunakan pelaksnaannya memakai Satuan semester dengan indikator sebagai berikut:

Kurikulum Yang berorintasi pada Kompetensi
Kompetnsi itu bersifat kognitif,afektif dan psikomotor (pengetahuan, pemahaman sikap dan nilai serta perbuatan yang menggambarkan jalinan ntara pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan).
Pendekatan yang dilakukan pun adalah pendekatan komptensi yakni suatu keberhasilan pertanggungjawaban yang berarti isi dan cara penyampainaanya tidak hanya ditentukan oleh dosen saja. Ia ditetapkan oleh 3 pihak yaitu lembaga penghasil (termsuk dosen) kelompok profesional dan pemakai lulusan.

Pengalaman Belajar Mengajar
Pendekatan kompetensi dalam pengalaman belajar mengajar tersbut dapat digolongkan dalam tiga katagori yaitu pengalaman belajar diberikan secara teoritis yang bersipat ekspositorik maupun bersifat penemuan oleh mahasiswa (inqury) ,laithan-latihan terbatas untuk penguasaan keterampilan,serta latihan dan pengalaman kerja.

Jenis Program Studi
Untuk sementara program studi diberikan dalam bentuk paket-paket mata kuliah. Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Tadris Bahasa Inggris diberikan Praktek Mengajar berupa PPL di SD,SMP/MTS,SMA/SMK/MA dan Jurusan ekonomi Islam berupa praktek lapangan diperbankan Islam.

Struktur Program
Pengalaman belajar yang dijadikan program studi itu dapat dikelompok ke dalam kurikulum inti dan kurikulum isntitusional. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pengajaran yang harus dicakup dalam suatu program stusi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional, dan kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pengajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan secara ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kurikulum inti dan institusional terdiri atas kelompok mata kulah pengembangan kepribadaian (MPK), Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata kuliah perilaku berkarya (MPB) dan Mata Kauliah berkehidupan bermasyarakat (MBB). MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; MKK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan tertentu; MKB ada kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasia; MBB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Landasan Operasional

Pengembangan Kurikulum didasarkan pada:

Analisi tugas yaitu pengajaran dan non-Pengajaran di Kampus, kemasyarakatan, dan keprofesionalan

Kompetensi; yaitu kognitif, eksositori, penemuan latihan terbatas dan latihan lapangan, isi atau pokok bahasan dan taksiran waktu.

Integrasi isi, Metode, Teori dan Studi
Untuk pelaksanaan hal ini perlu tim perencanaan yang dapat menentukan kemampuan,pengalaman belajar, dan pokok bahasan secara bersama-sama. Jadi tidak secara terpisah-pisah; ada yang mengurus isi, metodologi dan sebagainya secara terpisah.

SISTEM PENDIDIKAN

Agenda pembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya. Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa. Bangsa
Indonesia tidak pernah berhenti membangun sektor pendidikan dengan maksud agar kualitas sumber daya manusia yang dimiliki mampu bersaing secara global. Jika demikian halnya, persoalan unggulan kompetitif bagi lulusan suatu institusi pendidikan sangat perlu untuk dikaji dan diperjuangkan ketercapaiannya dalam proses belajar mengajar oleh semua lembaga pendidikan di negeri ini agar lembaga pendidikan yang bersangkutan mampu menegakkan akuntabilitas kepada lingkungannya. Untuk dapat melakukan hal-hal yang demikian, lembaga pendidikan perlu melakukan berbagai upaya ke arah peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Tanpa ada peningkatan kualitas secara berkesinambungan, pembangunan pendidikan akan terjebak pada upaya sesaat dan hanya bersifat tambal sulam yang reaktif. Upaya yang demikian itu tidak akan mampu memecahkan persoalan pendidikan yang sedang dan akan kita hadapi pada era milenium III ini. Sebaliknya, agar sektor pendidikan mampu mendorong semua proses pemberdayaan bangsa, ia harus direncanakan dan diprogramkan secara sistematis dan proaktif. Untuk dapat melakukan hal ini, kita perlu melakukan upaya-upaya yang bersifat reflektif dan reformatif. Upaya yang bersifat reflektif perlu dilakukan agar kita tidak mengulang hal-hal yang keliru di masa lampau. Bukan itu saja, dengan upaya yang bersifat reflektif, akhirnya kita akan mampu memberi makna suatu program dan proses pendidikan secara lebih kontekstual. Dengan cara seperti itu, pada akhirnya institusi pendidikan dapat membumikan programnya untuk memberdayakan peserta didik. Bukan sebaliknya, peserta didik yang justru harus dikendalikan agar cocok dan sesuai dengan program serta proses yang telah ada di suatu institusi pendidikan. Kalau hal seperti itu sampai terjadi, pada akhirnya pendidikan akan terjebak pada kegiatan-kegiatan yang bersifat drilling. Kegiatan belajar yang demikian tidak akan mampu menolong peserta didik untuk mencari jati dirinya secara lebih mandiri. Akhirnya, peserta didik tidak akan mampu mengembangkan kemampuan imajinatif yang bermanfaat untuk menumbuhkan kreativitas yang inovatif. Upaya yang bersifat reformatif dalam proses pendidikan juga sangat diperlukan agar pendidikan kita tidak berjalan di tempat. Tujuan utama melakukan upaya yang bersifat reformatif dalam sektor pendidikan ialah untuk melakukan rekonstruksi sosial ke arah bentuk masyarakat madani ideal seperti yang dicita-citakan. Dengan upaya yang reformatif, semua praksis pendidikan yang bertentangan dengan proses demokratisasi kehidupan yang sehat, adil, dan berharkat, perlu disingkirkan. Dengan paradigma yang demikian itu, rekonstruksi sosial akan mampu membangun masyarakat menjadi masyarakat madani yang penuh dengan praktik-praktik kehidupan atas dasar kasih sayang antara sesama warga masyarakat secara egaliter. Makalah ini disusun untuk tujuan ikut serta memberikan bahan dan informasi kepada semua pihak yang memiliki komitmen terhadap pendidikan. Sudah tentu informasi yang tercakup dalam makalah ini bukanlah segala-galanya, komprehensif, serta mampu mewakili semua praksis kebijakan, dan pengembangan sektor pendidikan Dengan demikian, aspek-aspek penting dalam pendidikan yang akan mendapat sorotan dalam tulisan ini ialah kurikulum, siswa, guru, proses pembelajaran, dan partisipasi masyarakat.


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes