Rabu, 09 Juni 2010

Konversi Sistem Baru

Adalah proses organisasional terhadap perubahan sistem informasi lama ke sistem baru
Pendekatan yang dapat dipilih :
Instalasi (konversi) langsung mengganti secara langsung sistem lama dengan sistem baru
Insalasi parallel sistem lama dan baru dijalankan secara bersamaan hingga pihak manajemen memutuskan sistem lama dapat ditutup Fungsi dari sistem lama dan baru tidak begitu berbeda Bandingkan antara hasil sistem baru dengan lama Instalasi hanya pada satu lokasi (konversi pilot) sistem dicoba dijalankan pada satu lokasi dan staf berpengalaman/senior memutuskan jika dan bagaimana sistem baru seharusnya digunakan di seluruh organisasi Sistem yang sama hendak diterapkan dilokasi yang berbeda Instalasi bertahap (phase in). Proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru dilakukan secara bertahap, dimulai dengan yang hanya memiliki satu atau lebih sedikit komponen fungsionalitas dan secara gradual berkembang hingga ke seluruh sistem.
Perubahan secara langsung, sistem baru diterapkan dan sistem lama langsung dihentikan, Perubahan secara paralel, sistem baru dijalankan bersama-sama dengan system lama, jika sistem baru tidak ada masalah maka sistem lama dihentikan pemakaiannya, Perubahan secara bertahap, perubahan system lama ke sistem baru dilakukan perjenis kegiatan setelah sistem yang baru dianggap telah ok, Perubahan secara moduler, perubahan system lama ke sistem baru dilakukan permodul (misalnya sistem penjualan, dilanjutkan system pembelian dst.) Perubahan secara terdistribusi, mirip dengan perubahan secara moduler hanya saja perubahannya meliputi berbagai lokasi/cabang.
Proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. Kompleksitas dalampengconversian tergantung pada beberapa faktor al : Jenis PL, Database, Perangkat H/W, Kendali, Jaringan, prosedur.
Metode :
Konversi langsung
Konversi Paralel
Konversi phase-in
Konversi Pilot

Konversi Langsung
Baik jika :
Sistem baru tidak mengganti sistem lama
Sistem lama sepenuhnya tidak bernilai
Sistem baru bersifat kecil/sederhana
Rancangan sistem baru sangat berbeda dari

Konversi Paralel
Memberikan derajat proteksi yang tinggi dari kegagalan sistem baru
Biaya yang dibutuhkan cukup besar

Konversi Phase-In
Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama
Sistem harus disegmentasi
Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama.
Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang

Konversi Pilot
Perlunya segmentasi organisasi
Resiko lebih rendah dibandingkan metode konversi langsung
Biaya lebih rendah dibandingkan metode paralel
Cocok digunakan apabila adanya perubahan prosedur, H/W dan S/W

Mengconversi File Data
“Keberhasilan konfersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pengkonversian file data yang diperlukan untuk sistem baru”
Konversi/Modifikasi meliputi :
Format File
Isi File
Media Penyimpanan

Metode Dasar Konversi File :
dapat digunakan pada ke 4 metode konversi sistemKonversi File Total
terutama digunakan pada metode paralel dan phase-inKonversi File Gradual

Konfersi file Gradual :
Selama konversi file perlu diperhatikan prosedur kendali untuk memastikan integrasi data.
Prosedur kendali untuk masing-masing klasifikasi file berbeda.

Klasifikasi File :
File Master
File Transaksi
File Index
File tabel
File backup
Suatu Transaksi diterima dan dimasukan ke dalam sistem
Program mencari file master baru untuk record yang akan diupdate oleh transaksi tsb, jika record tersebut ada maka pengupdatetan record selesai.
Jika record tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk record yang tepat dan ditambahkan pada file master baru dan diupdate.
Jika Transaksi untuk record baru, record baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru.









Pengujian penerimaan sistem (systems acceptance test), Membahas hasil systems acceptance test, Mengambil keputusan akhir, Apakah sistem berjalan sesuai harapan ?? Jika sesuai, maka penyerahan system, Jika tidak sesuai, maka kembali ke tahap Analisis.
Pengujian sistem pada tahap Kegiatan Implementasi (systems test) : Menggunakan data test , Dilakukan oleh system analyst dengan programmer. Pengujian sistem pada tahap Tindak Lanjut Implementasi (systems acceptance test) : Menggunakan data sesungguhnya (real data) dalam jangka waktu tertentu, Dilakukan oleh system analyst dengan end user.
Evaluasi Sistem sbaru setelah implementasi, Bidang tinjauan pasca implementasi yaitu ada beberapa factor, yaitu Faktor system, Faktor kelayakan Telos, Faktor strategic PDM, Faktor rancangan MURRE. Komponen rancangan system yaitu ada output, input, proses, database, kendali, Flatform tekhnologi. Estimasi : Waktu, biaya, manfaat. Tingkat dukungan : Sumber daya yang tersedia, manajemen puncak, pelatihan. BIdang tinjauan pasca implementasi yaitu direncanakan dan actual. Dan laporan tinjauan pasca implementasi yaitu memperlihatkan variansi rencana dan actual.

0 comments:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes